Kriteria "Dewasa"

Sudahkah Anda “Dewasa” ?

Definisi dewasa bisa amat bervariasi, tergantung dari sudut mana orang memandangnya dan kriteria penilaian nya.
Dewasa ( Gede- Dawa - Terasa : “Gede”,” Panjang”,” Perkasa”)
“Gede (besar) kemauan, Dawa (panjang) akal/fikirannya, Perkasa sikap kemandiriannya.”

Di Amerika, dewasa berarti mandiri secara finansial, telah menyelesaikan pendidikanformal dan berkeluarga. Dari survei yang diadakan oleh rata-rata orang mencapai kedewasaan pada usia 26 tahun.
bahwa proses pendewasaan akan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Usia 20 tahun mulai membiayai diri sendiri
2. Usia 21 tahun tidak lagi tinggal sama orangtua
3. Usia 21 tahun sudah punya pekerjaan tetap
4. Usia 22 tahun selesai kuliah
5. Usia 24 menyokong keuangan keluarga
6. Usia 25 tahun menikah/berkeluarga
7. 26 tahun mempunyai anak pertama.
Tahapan Kedewasaan menurut Usia :
1-12tahun = Anak-anak
12-15tahun = ababil tingkat pemula (sensitif dikit)
15-18tahun = ababil tingkat atas (sensitif tanpa padang bulu)
18-21tahun = ababil hampir pudar (sensitifnya pake logika)
21-25tahun = ababil semi dewasa (sensitif-gag-sensitif terserah)
25-akhirhidup = “dewasa” apa “Alay.”

Kedewasaan seseorang bukan dilihat dari Banyaknya Usia…tapi tapi di lihat dari cara ia berfikir,
cara ia berbicara, cara ia bersikap dan bertingkah laku. kadang betambahnya usia pun bukan jaminan seseorang akan dewasa pula..Orang yg dewasa adalah orang yang arif dalam menyikapi , mengerti keadaan yang dihadapi dalam kehidupan, lingkungan dan juga keluarga… menyikapi masalah dengan kepala dingin dan penuh kesabaran

Proses menjadi Dewasa enggak bisa instant, dewasa tidak diukur dari penampilan yg “Jaim (jaga Image), atau pura-pura menjadi dewasa, belajar dari pengalaman, mengalami banyak hal dalam hidup dan lebih banyak belajar dari kehidupan adalah proses “Pendewasaan” faktor tingkat kedewasaan seseorang seiring usia, berjalan lurus dengan waktu. seiring dengan waktu, kita mengalami peristiwa-peristiwa, permasalahan, orang yang bisa mengambil hikmah, kemampuan mengendalikan diri, mengambil manfaat, belajar untuk menerima kenyataan dibalik semua peristiwa /kejadian yg kita alami sebagai momentum peningkatan kedewasaan, cara berpikir.

Ada ungkapan yang menyatakan demikian: “Our attitude is our altitude.” Sifat kita menentukan seberapa tinggi tingkat kedewasaan kita dalam menyikapi hidup. Ketika kita memprioritaskan kepentingan, kesenangan orang lain di atas kepentingan atau kenyamanan kita sendiri, maka kita sudah dewasa.

Tidak semua orang bisa di katakan dewasa jika dalam dirinya masih terdapat : Sifat Manja, Egois, selalu ingin menang sendiri, susah menerima masukan atau kritik dari orang lain, rasa selalu ingin diperhatikan, rasa hyper sensitive yg tinggi, susah mengontrol emosi, susah menerima kekurangan orang lain, menilai rendah orang lain, terlalu bangga dg diri sendiri berlebihan (narsisme).

Adapun ciri-ciri kedewasaan adalah :
Sabar, Menghargai orang lain, berani mengambil keputusan, bertanggung jawab, percaya pada diri sendiri, Memiliki kepribadian yang utuh dan seimbang, kondisi di mana kita tidak hanya memikirkan diri sendiri, kondisi di mana kita sudah mampu menghilangkan rasa egois, kondisi di mana kita belajar menghargai orang lain di sekitar kita, mampu menjaga segala tindak-tanduk dan ucapan kita, Usia reproduktif, Masa bermasalah, Masa ketegangan emosional, Masa keterasingan sosial, Masa perubahan nilai, daya tarik terhadap lawan jenis (opposites attract), Kematangan psikis (pengendalian diri, tidak mudah tersinggung, tidak kekanak-kanakan, toleransi, hormat dan menghargai orang lain, memahami karakteristik, Kematangan moral-spiritual (memahami dan terampil dalam menyikapi dan mencari jalan keluar setiap permasalahan), melaksanakan ajaran agama, kematangan emosi, dan kecerdasan penalaran dalam hidup)

(National Opinion Research Center dari University of Chicago)

always by me : adie